Momen Gaya
Momen Gaya
Pada gerak rotasi, sebuah benda hanya dapat berubah geraknya dari diam menjadi berputar jika pada benda itu diterapkan sebuah gaya. Perubahan gerak pada gerak rotasi berupa perubahan kecepatan sudut. Perubahan gerak rotasi terjadi karena adanya “gaya pemutar” yang disebut dengan momen gaya (torsi).
Seperti yang telah jelaskan di atas, bahwa untuk membuat sebuah benda mulai berotasi sekitar sumbu, jelas diperlukan gaya. Tetapi arah gaya ini, dan dimana diberikannya merupakan hal yang penting. Pada Gambar 1 menunjukkan sebuah pintu yang dilihat dari atas. Jika gaya F1 dan gaya F2 diberikan tegak lurus terhadap pintu, maka makin besar nilai F1 makin cepat pula pintu terbuka (diasumsikan jika gesekan pada engsel diabaikan). Jika diasumsikan F2 = F1, tetapi jaraknya lebih dekat ke engsel, maka pintu tidak terbuka sedemikian cepat karena efek gaya lebih kecil.
Legan gaya didefinisikan sebagai jarak tegak lurus sumbu rotasi ke garis kerja gaya, yaitu jarak yang tegak lurus terhadap sumbu rotasi dan garis imajiner yang ditarik sepanjang arah gaya. Jelas bahwa gaya yang diberikan dengan suatu sudut seperti F3 (Gambar 2) akan lebih tidak efektif daripada gaya dengan besar yang sama yang diberikan lurus seperti F1 (Gambar 2.a). Jika ujung pintu didorong sedemikian rupa sehingga gaya diarahkan pada engsel (sumbu rotasi), sebagaimana ditunjukkan oleh gaya F4, maka pintu tidak akan berotasi sama sekali.
Lengan gaya untuk gaya F3 ditemukan dengan cara menarik garis sepanjang arah gaya F3 (garis kerja F3). Kemudian garis lain digambarkan tegak lurus terhadapnya, dan menuju sumbu. Panjang garis kedua ini merupakan lengan gaya untuk F3 dan disebut sebagai r3 (Gambar 2.b). Lengan gaya tegak lurus terhadap garis kerja gaya dan di ujung yang lainnya tegak lurus terhadap sumbu rotasi.
Besar torsi didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan lengan gaya. Jika r1 adalah lengan gaya dan tanda tegak lurus (⊥) mengingatkan bahwa kita harus menggunakan jarak dari sumbu rotasi yang tegak lurus terhadap garis kerja gaya (Gambar 3.a). Maka secara umum torsi dapat dituliskan :
τ = r⊥F
Cara yang lain tetapi ekivalen untuk menentukan torsi yang berhubungan dengan gaya adalah dengan menguraikan gaya menjadi komponen-komponen paralel dan tegak lurus terhadap garis yang menghubungkan titik kerja gaya dengan sumbu (Gambar 3.b).
Komponen FII tidak memberikan torsi karena diarahkan ke sumbu rotasi (lengan momennya adalah nol). Dengan demikian torsi akan sama dengan F⊥ dikalikan jarak r dari sumbu ke titik dimana gaya dinerikan :
τ = rF⊥
Dapat dilikat dari kenyataan bahwa F⊥ = F sin θ dan r1 = sin θ (dimana θ adalah sudut antara arah F dan r). Jadi rumus di atas dapat dinyatakan sebagai :
τ = rF sin θ
Mari berdiskusi tentang "Momen Gaya"