Gaya Merupakan Besaran Vektor
Gaya merupakan besaran vektor karena gaya memiliki nilai dan arah. Gaya adalah sesuatu yang berupa tarikan atau dorongan sehingga mengakibatkan perubahan posisi dan atau bentuk benda.Nilai suatu gaya dapat diukur dengan alat ukur dan dapat dihitung dari hasil yang diakibatkan oleh gaya tersebut.
Gaya Merupakan Besaran Vektor
Pada dasarnya gaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
- Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja pada benda dimana terjadi sentuhan langsung pada bendanya. Contoh gaya sentuh sebagai berikut.
- Gaya otot adalah gaya yang ditimbulkan oleh otot manusia atau hewan. Misalnya, penarik becak sedang menarik becaknya.
- Gaya pegas adalah gaya yang ditimbulkan oleh benda yang bersifat elastis. Misalnya, ketapel yang ditarik untuk melempar batu.
- Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan oleh adanya sentuhan langsung antara dua permukaan dua benda yang bergerak. Misalnya, sepeda motor yang melaju di jalan raya kemudian direm.
- Gaya tak sentuh adalah gaya yang bekerja pada benda dan tidak terjadi sentuhan langsung dengan bendanya. Jenis gaya tak sentuh adalah sebagai berikut.
- Gaya magnet adalah gaya tarikan dari benda yang bersifat magnet.
- Gaya listrik adalah gaya yang ditimbulkan oleh benda yang bermuatan listrik. Misalnya, kertas kecil akan tertarik oleh mistar yang digosokkan pada rambut yang kering.
- Gaya gravitasi adalah gaya yang menyebabkan semua benda di bumi akan tertarik ke pusat bumi. Misalnya, buah kelapa yang jatuh dari tangkainya akan jatuh ke bawah menuju pusat bumi.
Mengukur Gaya
Nilai suatu gaya dapat diukur dengan alat neraca pegas atau dinamometer. Pada saat mengukur gaya berat sebuah benda, maka benda digantungkan pada neraca pegas, sehingga pegas yang ada pada alat tersebut merenggang dan skala dapat ditera (baca).
Satuan gaya menurut SI adalah newton disingkat N.
1N = 1 kg. m. s-2
Satuan yang lain yang lebih kecil yaitu dyne
1 dyne = 1 g. m. s-2
1 dyne = 10-5 newton
1 newton = 105 dyne
Melukiskan Gaya
Gaya merupakan besaran vektor karena memiliki besar dan arah. Karenanya, gaya dapat digambarkan dengan diagram vektor berupa anak panah.
Arah gaya
Besaran gaya selain ditentukan oleh besar kecilnya kuantitas juga arah gaya. Misalnya ada dua gaya masing-masing F1 = 50 N ke kanan dan F2 = 50 N ke kiri, maka F1 ≠ F2 karena arah F1 berbeda dengan arah F2, sehingga akibat yang ditimbulkan akan berbeda.
Gaya dapat digambarkan dengan menggunakan diagram vektor berupa anak panah.
Arah anak panah menunjukkan arah gaya dan panjang anak panah menunjukkan besar gaya.
Contoh-contoh menggambar gaya :
Penjumlahan gaya-gaya segaris
a. Gaya-gaya searah
Jika ada dua gaya atau lebih segaris dan searah yang bekerja pada suatu benda misalnya F1, F2, F3, dst, maka dapat diganti dengan satu gaya
Dari gambar di atas tiga gaya tersebut dijumlahkan secara aljabar.
Jadi, jumlah gaya searahnya
ΣF = = F1 + F2 + F3 …
b. Gaya-gaya berlawanan arah
Untuk menjumlahkan gaya-gaya seperti di atas kita ikuti pernyataan di bawah ini
1. Gaya-gaya arah ke kanan dianggap positif
2. Gaya-gaya arah ke kiri dianggap negatif
3. Gaya-gaya arah ke atas dianggap positif
4. Gaya-gaya arah ke bawah dianggap negatif
Selanjutnya kita jumlahkan secara aljabar dimana gaya merupakan besaran vektor.
Mari berdiskusi tentang "Gaya Merupakan Besaran Vektor"